Para Kyai (Penguasa Banten) di Awal Republik Berdiri : Banten Mencekam, Di Awal Kemerdekaan

Para Kyai (Penguasa Banten) di Awal Republik Berdiri : Banten Mencekam, Di Awal Kemerdekaan

Para Kyai (Penguasa Banten) di Awal Republik Berdiri

Sejarawan Taufik Abdullah pernah mengatakan: Banten adalah tanah para Ulama dan Jawara. Faktanya memang demikian. Sejak era kegemilangan Kesultanan Banten, para penguasa adalah kaum keturunan Ulama (bahkan Wali, dari garis nasab Sunan Gunung Djati). Pun, di saat awal berdirinya NKRI, kaum Ulama dan Jawara, berada di garis depan memimpin Banten. Siapa saja mereka?

  1. Akhmad Khatib:

Beliau adalah Residen Banten yang pertama, diangkat oleh Presiden Soekarno, pada tanggal 19 September 1945. Beberapa jabatan penting di tingkat pusat juga pernah beliau emban. Seperti menjadi Anggota Dewan Pertimbangan Agung, Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong, dan MPRS.

KH Akhmad Khatib adalah Ulama, Pejuang, dan perintis kemerdekaan Republik Indonesia dari Banten. Di awal kemerdekaan, KH Akhmad Khatib  berbagi peran dalam keresidenan Banten, bersama dengan KH. Syam’un. Wilayah kerja KH Akhmad Khatib adalah bidang administratif dan pemerintahan, sementara tanggungjawab bidang militer dipegang oleh KH. Syam’un.

Banyak sumbang jasa dan jejak kebaikan KH Akhmad Khatib terhadap Banten, dan bisa kita nikmati hari ini. Seperti berdirinya Majelis Ulama, serta mendirikan perguruan tinggi seperti Universitas Islam Maulana Yusuf yang di kemudian hari berganti nama menjadi UIN Sultan Maulana Hasanuddin, Banten.

Abuya KH Tubagus Abdul Halim:

Setelah Indonesia merdeka Residen Banten pertama, KH. Ahmad Chotib menyusun sistem pemerintahan daerah Banten dengan melibatkan para ulama dalam tatanan pemerintahan. Sehingga yang menduduki jabatan dalam pemerintahan dari lurah sampai bupati dijabat oleh kelompok ulama. Tercatat KH. Syam’un sebagai Panglima Divisi Seribu merangkap sebagai Bupati Serang, KH. Tb. Abdul Halim sebagai Bupati Pandeglang, dan KH. Muh. Hasan sebagai Bupati Lebak.

Abuya KH Tubagus Abdul Halim adalah ulama kharismatik, berilmu tinggi, memiliki banyak santri, pemimpin tarekat, pemegang sanad kitab, dan juga tokoh pejuang, yang berasal dari Pandeglang, Banten.Beliau pernah menjadi Bupati Pandeglang, di periode awal republik. Kyai kelahiran Kadu Pesing ini, menjadi murid langsung dari Abuya Asnawi Caringin, serta belajar tarekat kepada KH Abdul Karim, Tanara, Banten.

Beliau juga adalah guru dari Abuya Dimyati, orang tua dari Abuya Muhtadi, Cidahu, Pandeglang, Banten.