PRAHARA KERETA WISATA, Mengapa Odong-Odong Berbahaya?

PRAHARA KERETA WISATA,  Mengapa Odong-Odong  Berbahaya?

Kecelakaan mengerikan di Serang, yang menewaskan sembilan orang (tiga diantaranya anak-anak), adalah puncak tragedi dari rangkaian peristiwa celaka, akibat beroperasinya Odong-Odong di jalan raya.

Mengapa banyak terjadi?

Secara teknis, “kereta wisata” ini hanyalah kendaraan rakitan. Hasil modifikasi dari mesin diesel, penggantian rangka, penambahan jumlah tempat duduk, dan tempelan aksesoris lain. Menurut pengamat transportasi publik, odong-odong yang biasa disebut Kereta Kelinci ini, kerap bermasalah.

Pengemudi sulit mengendalikan, baik untuk stir kemudi, pengereman, maupun kekuatan gas saat menanjak. Kerapkali odong-odong tak sanggup meniti tanjakan. Atau ke luar jalur saat menikung (karena faktor kemudi). Atau gagal dalam pengereman.

Sebuah bengkel rakitan Odong Odong di Jakarta, mengakui bahwa mesin penggeraknya adalah diesel yang dijual di toko toko biasa.  Umumnya  di hubungkan ke gearbox hanya dengan ban belt, sehingga ketika kelebihan muatan atau jalan mendaki, powernya kurang… kadang bisa mundur karena nggak kuat menanjak.

Aturan Lalin

Tak ada satupun aturan formal yang membolehkan Odong-Odong. Kecuali jika lokasi edar dan penggunaan di tempat terbatas (misalnya area taman, atau lingkungan yang tak melintasi jalan raya).

Menurut Kasubdit Bin Gakkum Polda Metro Jaya, Fahri Siregar, larangan keras Odong Odong beroperasi di jalan raya, telah dilakukan di berbagai tempat. Sejumlah kota menerapkan ketentuan ini, seperti di DKI Jakarta, Bandung, Yogya, Semarang, Tegal, Sleman, dan lain-lain.

Fahri juga menyebut, kendaraan pengangkut bocah cilik ini, sama sekali tak memiliki surat-surat dan dokumen dasar. Tidak ada STNK, karena tak memenuhi syarat. Misalnya tak ada Sertifikat Uji Tipe (SUT) dan Sertifikat Regirstasi Uji Kendaraan (SRUK).

Mengapa Marak?

Kenakalan pengemudi dan nafsu gamit untung, menjadi penyebab Odong-Odong masih berkeliaran di jalan-jalan utama. Beberapa strategi dilakukan pengemudi. Semisal membuat paguyuban atau komunitas, untuk lobi perizinan. Atau kerjasama dengan pengelola tempat wisata, untuk menjamin rute. Atau beroperasi di jalur panjang yang tak terlampau ketat diawasi polisi.

Di sisi lain, Odong Odong memang sarana rekreasi murah. Memancing minat anak-anak dan Ibu-Ibu. Faktanya, di berbagai tempat, Odong-Odong menjadi sarana angkut multi fungsi. Seperti menjadi angkutan ziarah, angkutan besanan pernikahan, dan angkutan rombongan belanja.