TangerangNetwork.com—TANGERANG: Rencana penerapan sekolah hybrid oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, membuat para kepala madrasah swasta menjadi khawatir.
Sebab, rencana penerapan sekolah hybrid yang disebut akan menambah kuota belajar penambahan siswa baru akan berdampak pada berkurangnya jumlah rombongan belajar (rombel) di sekolah swasta khususnya Madrasah Tsanawiyah (MTs).
Para kepala madrasah yang tergabung dengan kepala madrasah swasta itu, mengadukan nasib madrasah yang dipimpinnya ke Komisi 2, DPRD Kabupaten Tangerang, Kamis 13 Juli 2023.
“Mohon dikaji ulang penerapan sekolah hybrid karena menjadi kekhawatiran bagi kami lembaga madrasah tsanawiyah swasta,” jelas Hibar Muhammad Soleh, Ketua Aliansi Kepala Madrasah Swasta.
Ia mengungkapkan, saat ini lembaga pendidikan madrasah tsanawiyah tengah resah mendengar akan diterapkannya Hybrid Learning System oleh Pj. Gubernur Banten.
Pemerintah Provinsi Banten sudah melayangkan surat kepada Kemenristek Dikti terkait penerapan Hybrid Learning System yang bunyinya untuk menerima tambahan kuota belajar.
“Belum saja surat dari Pj. Gubernur Banten belum ada keputusan. Muncul kabar Bupati Tangerang akan 10 sekolah hybrid. Tentu saja hal ini membuat kami kepala MTs swasta terpukul,” tegas Hibar.
Terlebih, sambung Hibar, saat ini sekolah-sekolah swasta di Kabupaten Tangerang kekurangan rombel dengan banyaknya didirikan SMP negeri oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang.
Oleh karenanya, dalam pertemuan tersebut pihaknya meminta sekolah hybrid di Kabupaten Tangerang dikaji ulang. (Permas)
Komentar
Tuliskan Komentar Anda