Paguyuban Balaraja Wacanakan SMK Metaverse

Paguyuban Balaraja Wacanakan SMK Metaverse

Provinsi Banten membutuhkan SMK Metaverse, untuk mengatasi kebutuhan wjaib belajar selama 12 tahun. Sekolah berbasis IT ini menjadi solusi terbaik, demi mendukung program Pemerintah Provinsi Banten, di bidang pendidikan dasar hingga menengah.

Hal ini disampaikan oleh Doktor Hamdani, SE, MM, MPd, MAk, kepada TangerangNetwork.com. Menurutnya, usulan ini telah didiskusikan dengan Gubernur Banten, Ali Murthado. “Pak Gubernur menginginkan agar ide SMK Metaverse ini segera terwujud,” ungkapnya.

Lebih lanjut, intelektual muda asal Balaraja, yang kini menjadi Dekan Fakultas Ekonomi UMT Tangerang ini, menjelaskan berbagai aspek tentang sekolah metaverse.

Metode ini disebut dengan edukasi berbasis digital. Jauh lebih canggih dibanding pola online yang berbasis pada tampila audio video biasa. Dalam dunia metaverse, segala objek, benda, orang, perangkat, bisa dihadirkan dan ditatap seperti aslinya.

Dalam tampilan online di dunia maya, yang dilihat adalah versi datar, alias orang hanya melihat di layar. Tetapi dalam prosedur metaverse, yang hadir adalah versi tiga dimensi. “Jadi seorang siswa di sekolah metaverse, seolah hadir bersama guru, rekan, alat peraga, objek pelajaran, dan lain sebagainya. Hanya bedanya, ia terpisah jarak dengan apa yang dia alami,” jelas Doktor Hamdani.

Di sisi lain, solusi metaverse jauh lebih murah, mengesankan, adaptif, serta berkelanjutan. Dia yakin, Pemerintah Provinsi mampu mewujudkan hal ini. Pemerintah hanya perlu menyediakan beberapa tenaga ahli, mentor, peralatan, perangkat, dan kemudian membuat sistem manajemen bersama. Karena basis sekolah metaverse adalah kolaborasi blockchain (rantai kerjasama).