Mengungkap Warisan Otentik Islam di Banten
(Tradisi Zikir di Pesisir)
Belum terkuak: ribuan naskah kuno tentang Banten. Ratusan tradisi lokal yang khas. Epos kepahlawanan dan daya juang para Ulama Jawara Banten (tingkat lokal). Tetinggalan sejarah kedigdayaan kesultanan. Serta berbagai rupa rona sosial budaya masa lalu. Semua itu, jadi tanggungjawab kita.
Akhmad Syaikhu, intelektual muda NU hadir dalam posisi yang kini (teramat) sangat kita butuhkan. Dia menulis buku berjudul Zikiran Sultan Banten, Tradisi yang Terlupakan.
Karya pustaka ini bagian dari jawaban, atas senarai “misteri dan sisi samar” fakta-fakta historis tentang Banten. Terutama pernak-pernik keunikan rakyat Banten dalam aktivitas keislaman. Serta garis sambungnya ke masa lalu.
Secara keseluruhan, buku Syaiku ini berisi komplet. Paparan riset yang detil. Penyebutan nama-nama tokoh Ulama dan sanadnya (garis sambung tautologis atau riwayat). Pengungkapan nilai-nilai Islam yang hidup dari zaman ke zaman di Banten. Serta sumber-sumber referensi yang kokoh dari sisi akademik. Satu hal lagi, penulis buku ini juga mereguk nafas sosial kultural di wilayah pesisir. Dia kelahiran atau putera daerah Pantai Utara Banten.
Pokok Tema
Titik tumpu ulasan buku ini adalah pelacakan akar tradisi Zikiran Sultan Banten, yang melewati garis waktu panjang. Disertai dengan pemberian makan paripurna. Termasuk menjelaskan asal usul istilah, pelafalan di tingkat lokal, siapa para pengusung tradisi, dan mengapa hadir hingga saat ini.
Di beberapa bagian, juga menukil arti penting atas masih berlangsungnya warisan budaya bernuansa Islam ini (di Banten).
Tak kalah penting adalah: fungsi kohesi (perekat) dari tradisi lokal Banten (dalam konteks ini zikiran Sultan).
Pembelaan Akademik
Pembaca juga bisa menyicip sejumlah informasi bergizi. Semisal berikut ini: uraian tradisi zikiran di nusantara (halaman 24). Lalu tentang rupa-rupa cabang, jenis, gaya, tradisi zikiran yang selama ini di kenal (halaman 28). Praktek “modifikasi” zikiran untuk konteks ritual sosial di kalangan rakyat (halaman 31). Dan juga seputar garis sambung praktek zikiran dari kalangan Wali, Para Sultan Banten, para Ulama Besar, dengan beberapa tarekat terkenal di Banten.
Pengungkapan ini menjadi alat bantu kita, kalangan awam, untuk tak semena-mena menghakimi praktek atau ritual zikir, yang hidup di tengah-tengah masyarakat.
Maklumlah, di kalangan umum, kini seolah hadir interogasi sinis, untuk apa aktivitas yang aneh-aneh, tak ada di zaman Nabi, dan juga tak jelas dalilnya. Padahaln senyatanya, semua itu sesuatu yang lazim secara sosiologis. Penghayatan dan ekspresi keagamaan tak harus kaku. Lagipula, apa yang marak dilakukan ini, jelas sumber dan asal usulnya.
Akhir kata, buku ini hadir sebagai dokumen intelektual yang penting. Kita bisa bernostalgia atas mercusuar tradisi Islam di Banten, menyegarkan nalar dengan argumentasi akademik, seraya mengenal beberapa tema yang selama ini agak asing. Terima kasih Bung Akhmad Syaikhu.
Peresensi: Endi Biaro, peresensi buku, Pemenang Lomba Resensi Buku Tingkat Nasional, Tahun 2012, diselenggarakan oleh Detik.com
Informasi Detil Buku:
Judul : Zikiran Sultan Banten
Penulis : Akhmad Syaikhu
ISBN : 978-623-5886-82-4
Penerbit : CV Firaz Media, Jakarta Timur
Tahun : 2022
Komentar
Tuliskan Komentar Anda