HEWAN QURBAN IDUL ADHA DAN PANIK PMK

HEWAN QURBAN IDUL ADHA DAN PANIK PMK

Di Kabupaten Tangerang, kemunculan PMK (Penyakit Kuku dan Mulut), yang menjangkiti hewat ternak, terdeteksi di awal Mei lalu. Terjadi di beberapa titik, dari 500-an kandang yang ada di Kab. Tangerang.  Pemkab membentuk Tim Satgas Penanggulangan PMK. Bagaimana hasilnya?

Meski terdeteksi sejak lama, PMK terkategori endemik, sewaktu-waktu muncul dan menyebar. Di tanah air, penyebaran virus mematikan untuk hewan ini kembali hadir di awal 2022. Tercatat sekitar 15 provinsi terkena (terinfeksi). Termasuk di Banten, dan juga Tangerang.

Guna mengantisipasi penyebaran massif PMK, Pemerintah Kabupaten membentuk tim Satgas Penanggulangan PMK. Tim ini bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya penyebaran PMK dan jika diperlukan, ungkap Ketua Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang, Asep Jatmika.

Sejauh ini, Satgas cukup berhasil. Melakukan isolasi hewan terpapar, melakukan sterilisasi kandang, dan vaksinasi untuk mengendalikan penyebaran virus. Dari 221 hewan yang terdeteksi terpapar, berhasil disembuhkan sebanyak 80 persen. Sosialisasi dengan peternak juga dilakukan intensif, melibatkan kerjasama dengan multi pihak.

Sementara itu, para ahli memberikan panduan spesifik, guna mencegah penyebarluasan virus PMK. Terpenting, melakukan isolasi hewan terpapar. Lalu dilakukan sterlisasi kandang. Juga menyuntikan vaksi guna meningkatkan kekebalan hewan. Langkah berikut, memberikan antiseptik, desinfektan, multivitamin, dan antibiotik. Termasuk langkah antisipatif lain, termasuk monitoring dan pendataan hewan suspek.

Metode ini yang juga dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang. “Warga tak perlu panik, karena Satgas sudah bekerja optimal,” tutur Asep. (erb)